ANEKDOT
Suatu malam ada sepasang insan yang sedang berduaan saling mencintai satu sama lain. Saking asiknya mereka menganggap Dunia ini milik mereka berdua. Layaknya Jack dan Rose yang mesra di atas kapal Titanic versi tidak tenggelam.
Sampai larut malam mereka berdua sampai di sebuah rumah. Mereka masuk dan duduk berduaan. Lelaki berkata kepada wanita itu, "Aku Sayang Kamu" sambil tersenyum penuh keyakinan akan cinta. Wanita pun menjawab "iyah Aku juga Sayang Kamu" ucapnya sambil tersipu malu. Mereka pun dimabuk asmara.
(boleh sambil denger musik biar enjoy)
Namun, tiba-tiba tangan si Lelaki itu meraba paha si Wanita. Semakin lama tangan Lelaki itu terus berjalan kepada titik ternyaman Wanita. Tangan Lelaki itu pun terus berjalan layaknya rayap yang mencari kayu untuk disinggahi. Lurus terus dan terus lurus.
Wanita itu pun berkata "Sayang...inget...Quran Surat 4 Ayat 68," ucap wanita itu dengan penuh keyakinan.
Seketika Lelaki itu berkata "Astagfirullah". Dengan refleks terkejut, melepaskan genggaman tangan dari pahanya. Lelaki itu pun duduk agak menjauh dari si Wanita. Suasana di sana menjadi canggung.
Tak selang lama Lelaki itu berkata kepada Wanitanya "Sayang Aku pulang dulu yah.. hehehe...ini udah malem".
Wanita itu pun menjawab "yahhh kamu kok pulang sih...yaudah gak apa-apa kalo kamu mau pulang. Kalo gitu hati-hati yah". Ucap wanita tersebut sambil tersenyum.
Lelaki itu pun pergi ke rumahnya menggunakan sepeda motor. Sepanjang jalan ia terpikir tentang Surat An-Nisa Ayat 68. Akhirnya ia pun sampai di rumah.
Ia merenung akibat perkataan si wanita itu. Ia pun penasaran dengan isi dari Al-Quran tersebut. Akhirnya Lelaki itu membuka Al-Quran dan membaca surat dan isi ayat tersebut.
YANG BERISI:
وَّلَهَدَيْنٰهُمْ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًا
lahadaināhum ṣirāṭam mustaqīmā(n).
dan pasti Kami tunjukkan kepada mereka jalan yang lurus.
Lelaki itu terdiam...merenung...seakan terbelenggu dalam blackholes yang dalam. Lelaki itu pun berkata dengan kesal: "Yahh.. kenapa gak lanjutin aja tangan Saya tadi!!!! Siall....!!!!"
Gini...gini...gini... itu tuh Saya sedang Berlatih tentang Metode Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Yang diaplikasikan dengan media "Anekdot".
Hmmmm.... kebanyakan SDM yang Saya temui itu memiliki gejala Dunning-Kruger yang diakibatkan oleh Tall Poppy Syndrome. Yah..meskin pun gak parah sihhh...hehehe.
Cerita di atas menghipotesakan arti Izhar dan Ikhfa. Selagi kamu masih Ikhfa terhadap sesuatu hal, jangan pernah mengabsolutkan sesuai dengan kecemburuan Kamu. Maka dari itu, pada Ilmu Pedagogi ada yang namanya discovery learning, yang intinya melihat atau menilai seseorang dari cara berproses, bukan dari hasil.
Jika Kamu melihat seseorang dari hasil, maka kamu terkena Sindrom Tall Poppy yang dampaknya kamu menjadi tidak percaya diri.
Jadi jika kamu merasa cemburu terhadap pencapaian seseorang atau sirik! Wah... berarti kamu berada pada gejala Dunning-Kruger. Waduhhhh.... jadi harus bagaimana dong? Yah, cara simpel kamu juga harus bisa mengimbangi dia dengan... yah bangun lebih subuh... kerja dan eksplorasi hingga larut malam. Tapi kalo gak bisa kaya gitu gimana? Yah Kamu coba konsultasi aja ke Pemuka Agama atau Psikologi.
Kalo kamu gak bisa dan gak mau berbuat seperti itu. Yaudah Kamu terbelenggu dalam ke Absolutan sindrom dan gejala itu.
Udah sih gitu doang.
Makasih. Makasih juga udah baca. Semoga ada yang bisa diambil hikmahnya. Hehehhe
Oh iyah, Saya ingetin lagi, kalo kamu masih Ikhfa dalam membaca sesuatu hal, jangan pernah memprovokasi opini kamu terhadap seseorang. Tapi kalo kamu udah Izhar, kamu ambil hikmah dan lakukan hikmah itu hingga jadi kebaikan bagi seluruh orang tersayang kamu.